STRATEGI BERSAING PENJUALAN DAGING SAPI DAN AYAM
POTONG
DI PASAR PUCUNG
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi mata kuliah : MANAJEMEN
STRATEGI
Dosen Pengampu :
Dr.Abdul Mannan.MM
Disusun oleh :
Irwansyah
Nim :
14.6.6.1.007
Semester : V
Pendamping : Sufyan.SE
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI
HIDAYATULLAH DEPOK
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Era perdangan bebas dan perubahan pola konsumsi,
mengakibatkan kuatnya tekanan persaingan produk di pasar. Persaingan yang ketat
makin menuntut pasar agar mampu bersaing.semakin banyaknya pilihan konsumen.
Maka produk yang akan diterima oleh pasar adalah produk yang memiliki banyak
keunggulan. Sehingga keunggulan-keunggulan itu dapat dijadikan kelebihan bagi
para pelaku usaha yang terlibat didalamnya dan digunakan unutk memperoleh
keuntungan.
Pasar pucung merupakan pasar tradisonal
yang ada di kampung sawah, keluruhan jatimulya, kecamatan sukmajaya, kota depok
jawa barat. yang merupakan pusat belanja masyarakat sekitar khususnya
masyarakat sukmajaya, yang menjual berbagai macam kebutuhan hidup.
Di
dalam usaha penjualan daging sapi dan ayam potong khususnya di pasar pucung,
pedang bebas menuntut industri ini untuk lebih peka terhadap pasar, dan
bagaimana membuat pasar produk ini
berkembang lebih bergairah bagi produsen. Hal ini akan ditentukan oelh bagai
mana pola keputusan pembelian konsumen daging sapi dan ayam potong yang semakin menuntut spesifikasi produk
produk yang lebih kompotitif.
Bertolak
dari penjelasan di atas maka penulis memilih untuk menganalisis dan mengetahui
lebih dalam lagi tentang penjualan daging sapid an ayam potong di pasar pucung,
dengan judul :
STRATEGI
BERSAING PENJUALAN DAGING SAPI DAN AYAM
POTONG
DI
PASAR PUCUNG
1.2. Identifakasi Masalah
Berdasarkan gambaran umum, latar
belakang di atas yaitu mengenai strategi penjualan daging sapi dan ayam potong
di pasar pucung maka permasalahanya dapat di identifakasi yaitu tidak adanya
manajemen strategi penjualan dan manajemen pemasaran bagi penjual daging sapi
dan ayam potong di pasar pucung, itu di karenakan banyaknya persaingan, dan
kurang motivasi, komunikasi terhadap konsumen (pelanggan).
Permasalahan
rinci dapat di identifikasi sebagai berikut :
1. Apa
saja yang menjadi kendala bagi pedagang daging sapi dan ayam potong di pasar
pucung?
2. Seberapa
besar pengaruh daging sapi impor terhadap para konsumen di pasar pucung?
3. Pentingnya
manajemen strategi bagi pedagang daging sapid an ayam potong di pasar pucung
1.3.
Rumusan Masalah
Manajemen
Strategi penjualan merupakan faktor penting yang dapat menetukan suksesnya dalam
berbisnis.dengan demikian faktor manajemen strategi sangat penting sekali bagi
usaha dagang daging sapi dan ayam potong. Berdasarkan uraian dan penjelasan
diatas dapatlah dirumuskan masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana
gambaran kualitas daging sapi dan ayam potong di pasar pucung?
2. Bagaimana
gambaran penetapan harga daging sapi dan ayam potong di pasar pucung?
3. Sejauhmana
pengaruh kualitas daging sapi dan ayam potong pembelian ?
4. Apa
penyebab sepi dan ramenya kios daging sapid an ayam potong di pasar pucung ?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan
uraian dan perumusan masalah yang di kemukakan, oleh penulis.maka dapat
ditentukan beberapa tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Utnuk
mengetahui gambaran kualitas daging sapi dan ayam potong di pasar pucung
2. Untuk
mengetahui gambaran penetapan harga penjualan daging sapi dan ayam potong di
pasar pucung
3. Untuk
mengetahui pengaruh oleh penetapan harga terhadap keputusan pembelian daging
sapi dan ayam potong di pasar pucung
1.5.
Manfaat penelitian
Segala
sesuatu pasti mempunyai mamfaat dan kegunaan, dari penelitian ini dapatlah di
ambil mamfaat dan diharapkan dapat memberi sumbangan baik secara teroritas
maupun praktis sebagai berikut :
1. Penelitian
ini diharapkan dapat memberi sumbangan dalam aspek ke ilmuan, yaitu bagi
pengembangan ilmu ekonomi, khususnya manajemen pemasaran dan manajemen
strategi, melalui pendekatan metode-metode yang digunakan terutama dalam
menggali pendekatan-pendekatan baru dalam aspek pemasaran.
2. Penelitian
juga diharapakan dapat memberi sumbangan aspek praktis yaitu untuk memberikan
sumbangan pemekiran bagi penjual daging sapi dan ayam potong di pasar pucung
khususnya.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1. Pengertian Strategi
Menurut
William F Gluek, mengartikan strategi sebagai sebuah rencana yang di satukan,
luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan
yang dirancangkan untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan itu dapat
dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.
Sedangkan
menurut William J Staton mendefinikasikan strategi sebagai suatu rencana dasar
yang luas dari suatu tindakan organisasi untuk untuk mencapai suatu tujuan.
Strategi
bagi sebagian organisasi merupakan cara untuk mengatasi dan mengantisipasi
setiap masalah yang timbul serta kesempatan-kesempatan untuk masa yang akan
datang. Engan demikian strategi harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan
terarah apa yang perlu dan akan oleh
suatu organisasi.
Selain
yang disebut di atas beberapa definisi mengenai strategi dari beberapa ahli
dapat disajikan sebagai berikut :
1) Menurut
Suprianto (1990 : 8) mengatakan bahwa : “strategi adalah satu kesatuan rencana
perusahaan atau organisasi yang komprehensif dan terpadu yang diperlukan.”
2) Menurut
Pearce dan Robinson (1997 : 2 ) mengatakan bahwa : “strategi adalah rencana
manajer yang berskala besar dan berorientasi kepada masa depan untuk
berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna mencapai sasaran-sasaran
perusahaan.”
Gambaran
tentang bagaimana konsep strategi digunakan oleh perusahaan atau organisasi
dapat dilihat pada gambar 1.2. berikut :
Gambar
1.1
Strategi
sebagai upaya pencapaian tujuan Organisasi
Kondisi perusahan
saat ini
|
Kondisi
perusahaan di masa depan
|
STRATEGI
|
Gamabar di atas menjelaskan
bahwa strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan.
Melalui strategi, manajemen mengartikan rencana berskala dasar dan berorientasi
ke masa yang akan datang mereka untuk berinteraksi dengan lingkungan yang
kompetitif untuk mencapai tujuan organisasi yang mereflesikan kesadaran suatu
organisasi mengenai bagaimana, kapan, dan di mana organisasi akan bersaing
terhadap siapa organisasi harus bersaing, dan apa maksud organisasi bersaing.
Beberapa kopersi mungkin mempunyai tujuan yang sama akan tetapi strategi yang
dipakai untuk mencapai tujuan tersebut dapat berbeda
2.2.Strategi penjualan
Strategi
penjualan merupakan cara-cara di dalam proses penjualan yang dapat memberikan
efek peningkatan pada nilai penjualan. Strategi penjualan dibutuhkan agar
pelanggan merasa senang dengan gaya berjualan yang lakukan.
Ada orang-orang yang menjalankan
usaha bisnisnya dengan strategi penjualan yang salah, sehingga pihak konsumen
malah merasa tidak nyaman dengan proses penjualan tersebut. Konsumen akan
merasa muak, bahkan merasa risih dengan kehadiran dan cara-cara dalam berjualan
sebuah produk atau layanan jasa.
Strategi penjualan yang unik dan
kreatif akan menjadikan para konsumen lebih tertarik dibandingkan dengan
cara-cara monoton yang sudah biasa dilakukan orang. Sebagai pengelola usaha
bisnis, harus mampu membangun strategi
penjualan jauh-jauh hari sebelum memulai
sebuah usaha bisnis. Dengan adanya strategi penjualan yang baik dan jelas, maka
dapat dilihat tingkat penjualan yang meningkat pada saat proses evaluasi.
Bagaimana sebetulnya cara-cara untuk
mewujudkan sebuah strategi penjualan yang terbukti menarik minat para konsumen?
Berikut ini beberapa hal penting yang perlu perhatikan terkait dengan strategi penjualan
yang diminati konsumen:
1. Kualitas
produk atau layanan jasa yang diberikan
Sebelum sibuk merancang strategi penjualan yang
mantap, pastikan lebih dahulu bahwa kualitas dari produk atau layanan jasa yang
tawarkan memang patut untuk dibanggakan.
Ini secara langsung merupakan hal yang akan ditanyakan oleh konsumen pada saat
akan membeli atau memakai layanan jasa. Jangan sesekali menipu pelanggan dengan
tawaran kualitas produk atau layanan jasa yang berikan, tak masalah jujur meskipun mungkin
kualitas produk atau jasa tidak sama
dengan harapan konsumen.
Jikalau misalnya produk yang tawarkan
atau layanan jasa yang berikan memang kurang berkualitas, pastikan bahwa produk
atau layanan memiliki keunggulan tertentu yang tidak didapati pada produk atau
jasa yang ditawarkan pihak lain. Sehingga konsumen memiliki alasan yang kuat
untuk tetap membeli produk atau layanan jasa yang tawarkan.
2. Pelayanan
yang baik pada saat proses penjualan
Di dalam menjalankan strategi
penjualan yang baik, satu hal yang harus senantiasa ingat adalah bahwa pembeli adalah raja.
Artinya sebagai penjual harus memberikan
pelayanan sebaik-baiknya terhadap para konsumen. Jangan sepelekan gaya bertutur
kata, sikap, respon, cara menjawab pertanyaan konsumen dan sebagainya. Jangan
sekali-kali bersikap kasar pada pelanggan, atau berwajah angkuh kepada para
konsumen, karena akan berdampak pada pencitraan bisnis yang Anda kelola.
Di dalam hal ini, sangat penting
menumbuhkan sikap sabar terhadap konsumen. Terkadang memang ada banyak hal yang
membuat pihak pengelola bisnis menjadi terpancing emosi. Untuk hal ini memang
diperlukan upaya pengelolaan emosional yang baik terutama untuk mereka yang
bekerja sebagai penjual atau marketing.
3. Promosi
dan promosi
Strategi penjualan yang paling
ampuh tak lain adalah upaya promosi yang maksimal. Sehebat apapun produk atau
jasa layanan yang berikan, jika tidak
ada upaya promosi yang maksimal, maka angka penjualan akan biasa saja. Namun sebaliknya, meskipun
kualitas produk atau layanan biasa saja,
tapi promosi berjalan maksimal, maka hasilnya akan akan lebih berefek.
Promosi sebagai bagian dari
strategi penjualan yang cukup ampuh berguna untuk memperkenal sebuah produk
kepada masyarakat, tentang bagaimana kualitasnya maupun cara penggunaannya.
Produk usaha baru juga penting diperkenalkan melalui kegiatan promosi. Beberapa
strategi penjualan di atas bisa langsung coba untuk meningkatkan angka penjualan produk
usaha atau layanan jasa usaha bisnis.
2.3.
Persaingan penjualan daging sapi di pasar pucung
Daging sapi sebagai komoditas bahan pangan
pokok , menjadi produk yang cukup diunghulkan untuk ditawarkan pengecer dengan
berbagai tingkat kualitas dan harga untuk menarik konsumen sebesar-besarnya.
Dalam penelitian ini, pemasaran daging sapi
diduga dipengaruhi oleh masalh kualitas produk dan harga.
Di pasar pucung sendiri
khususnya para pedagang daging sapi merasa kesepian karena kurangnya konsumen
disebabkan persaingan semakin ketat dan para pembeli lebih memilih belanja
daging sapi di supermarket.
Dari hasil penelitian penulis,
disini penulis akan mengambil salah contoh seorang penjual daging sapi di pasar
pucung, yang bernama pak saliaman, dia sudah hamper tujuh bulan berjualan
daging sapi dan omset perhari yang ia dapatkan perharinya tidak tentu tergantung
banyaknya pembeli, dan ia membuka kios daging sapinya pada jam 04 :00 - 4 sore.
Artinya kiosnya selalu standar
(tidak rame dan sepi), adapun kendala yang ia alami adalah kurangnya pelanggan,
pada hal setiap harinya dia hanya menjual daging sapi sebanyak 10 kilogram,
sedangkan persaingannya makin ketat,
Dan
sangan dipengaruhi oleh kualitas dan harga, para konsumen lebih mememilih
belanjat di supermarket, memilih daging sapi impor.
Daging
sapi merupakan salah satu sembilan bahan pokok atau sembako yang biasa kita
konsumsi setiap hari. Pada beberapa bulan ini, harga daging sapi bisa dibilang
cenderung naik dibandingkan bulan sebelumnya, ini dipengaruhi dari kurangnya
pasokan daging sapi dipasaran. Dengan besarnya permintaan masyarakat akan kebutuhan
daging sapi ini, diharapkan pemerintah membantu menstabilkan harganya.
daftar harga daging sapi sekarang
dapat kita melihatnya untuk menjadikan acuan harga sebelum membeli ke pasar
atau supermarket, baik pasar tradisional maupun modern. Pada dasarnya semua
harga tergantung dari stock atau barang yang ada diberbagai daerah juga ikut
mempengaruhi harga komoditi daging sapi saat ini,
gambar 1.2
harga daging sapi saat ini
Daging
|
Harga/kg
|
keterangan
|
Daging Sapi Paha Belakang
|
Rp120.500/kg
|
Harga Stabil
|
Sapi Murni
|
Rp109.500/kg
|
Harga Stabil
|
2.4.Persaingan penjualan ayam potong di
pasar pucung
Peluang
pasar ayam pedaging, memang terbuka lebar. Sebab, permintaan pasar yang cukup
kuat, memang sarana distribusi atau tata niaganya tersebar di mana-mana. Mulai
dari pasar tradisional, warung-warung pinggir jalan, pedagang sayur keliling
hingga supermarket.
Bagi
peternak, memasarkan ayam pedagingnya, disamping bisa langsung ke konsumen
akhir, bisa juga melalui pedagang pengumpul, pedagang eceran atau lewat pedagang
besar. Saluran mana yang dipilih sangat tergantung pada kondisi setempat dan
tentunya yang paling menguntungkan.
Dari
hasil penelitian penulis tentang persaingan ayam potong di pasar pucung, salah
contoh usaha dangan ayam potong JB di pasar pucung. Usaha dagang ayam potong JB
ini mampu bersaing ditengah keramain. Omset yang dihasilkan oleh Ud.Jb
perharinya mencapai Rp,5.000.000 dengan 3 kios yang ia miliki dan 6 karyawan,
ketika pasar ramai akan pengunjung yaitu pada hari sabtu dan minggu.
Adapun
kalau hari normal Ud.Jb meraih omset perhari Rp, 3.000.000,. dan ayam itu
dikirim dari daerah seperti bogor, sukabumi. Adapun pengakuan dari salah
seorang karyawan Ud.Jp yang menjadi kendala sepinya pasar itu adalah. Hujan,
dan kurang stok.berikut ini daftar harga ayam potong saat ini :
Gambar
1.3
Harga
ayam potong saat ini
Jenis
|
Harga/kg
|
keterangan
|
ayam
Potong ( Hidup )
|
Rp.20.500
/ kg
|
|
Ayam
Karkas Frozen
|
Rp.30.000
/kg
|
|
Ayam
Karkas Fress
|
Rp.23.000
/ kg
|
BAB
III
PENUTUP
1.3.Kesimpulan
Jadi
strategi itu adalah suatu kesatuan rencana perusahaan yang menyeluruh,
komprehensip, dan terpadu yang digunakan untuk mencapai tujuan perusaa.
Strategi adalah suatu
alat yang digunakan organisasi untuk mencapai tujuan, maka strategi memiliki
beberapa sifat (Jauch dan Glueck, 1999 :20) sebagai berikut :
1) Unfield.
Menyatukan seluruh bagian-bagian dalam organisasi atau perusahaan
2) Complex.
Bersifat menyeluruh mencakup seluruh aspek dalam organisasi atau perusahaan.
3) Integral.
Dimana seluruh strategi akan sesuai dari seluruh tingkat
Berdasarkan
uraian diatas dapatlah kita mengambil kesimpulan bahwa sudah layaknyalah pedagang
daging sapi dan ayam potong memiliki strategi pemasarannya sendiri sebelum
mereka menjalankan ataupun memasarkan.